Skip to main content

10 Mitos Mempersiapkan Pensiun

Dana hari tua atau pensiun saya rasa masih merupakan sebuah konsep yang baru bagi masyarakat luas di Indonesia, apalagi perencanaannya. Banyak yang mungkin masih merasa bahwa perencanaan dana hari tua dan pensiun perlu bagi mereka yang sudah mendekati pensiun, bukan bagi orang yang masih muda apalagi masih menikmati masa lajang. Nikmati segala sesuatunya selagi muda, biarkan hari tua datang dengan sendirinya. Lucunya, banyak generasi muda saat ini yang memimpikan pensiun dini (keluar dari pekerjaan) dan berharap bisa dengan tenang menikmati usia muda dengan kekayaan berlimpah. Berikut adalah beberapa mitos tentang hari tua yang perlu diperhatikan agar tidak sengsara di masa tua kelak.

Mitos #1 : Persiapan Pensiun Saya Sudah Disiapkan oleh Perusahaan dan Negara

Ada 2 sumber dana hari tua yang bisa anda peroleh jika anda adalah karyawan dari sebuah perusahaan, yaitu uang pesangon yang disediakan perusahaan dan manfaat Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan. Jangan terjebak ilusi bahwa perusahaan dan negara akan benar-benar menyediakan dana hari tua dan masa pensiun anda dengan nyaman. Perusahaan dan negara hanya membantu anda menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk mendanai hari tua. Menurut perhitungan kami selama ini mungkin hanya sekitar 16-20% dari kebutuhan pendapatan hari tua yang bisa dipenuhi untuk hidup sederhana. Jika anda mengikuti program Dana Pensiun dari perusahaan angka ini akan meningkat, namun juga tidak terlalu banyak. Anda harus melakukan sesuatu untuk menjaga kebutuhan masa pensiun kelak dengan mempersiapkan sendiri perencanaan dana hari tua.

Mitos #2 : Saya Sudah Menyisihkan 10% dari Pendapatan Saya untuk Pensiun

Beberapa dari kita ada yang sudah memulai untuk menyisihkan sebagian penghasilan dalam program Pensiun. Yang harus diingat dari tabungan anda ini adalah biasanya kebanyakan orang tidak memonitor berapa tingkat keuntungan yang harus diraih untuk memenuhi kebutuhan pensiun kelak. Jika penempatan investasinya terlalu konservatif, maka keuntungan investasinya pun tidak banyak. Rasanya terlalu muluk jika kita punya impian mempersiapkan masa pensiun sejahtera dengan sedikit pengorbanan (10% dari pendapatan) selama usia produktif kita untuk membiayai masa pensiun yang panjang (bisa mencapai 20 tahun masa pensiun). Merencanakan portofolio investasi yang baik untuk masa pensiun dapat membantu memaksimalkan tingkat keuntungan yang dapat diraih.

Mitos #3 : Biar Anak-anak yang Nanti Mensupport Hari Tua

Dahulu rata-rata keluarga memiliki anak lebih banyak dari keluarga moderen masa kini. Kehidupan orang tua jaman dahulu pun lebih banyak di pedesaan daripada di perkotaan. Artinya, biaya hidup masa pensiun yang bisa disokong oleh anak lebih memungkinkan karena banyaknya anak yang saling berkontribusi dan biaya hidup yang lebih renda. Namun, karena daya tarik kehidupan perkotaan, banyak keluarga moderen sekarang yang tinggal di perkotaan (dan kemungkinan menikmati masa pensiunnya di perkotaan) dengan tingkat biaya hidup yang tinggi. Begitu pula dengan jumlah anggota keluarga, rata-rata keluarga moderen memiliki jumlah anak yang sedikit (1 - 2 orang anak). Usia pernikahan juga mengalami perubahan. Kemungkinannya adalah ketika pensiun, anak-anak mungkin belum bisa mensupport diri mereka sendiri secara finansial karena masih berada di awal karir, apalagi mensupport kehidupan kita di hari tua.

Mitos #4 : Saya akan Terus Bekerja

Pilihan lainnya akhirnya jatuh kepada ekspektasi untuk terus bekerja di masa tua. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh AXA di tahun 2012, rata-rata pensiunan berharap untuk dapat terus bekerja ketika memasuki masa pensiun. Namun, pada kenyataannya hanya 1 dari 4 orang yang dipekerjakan kembali. Kecuali anda memiliki perusahaan anda sendiri, maka sebaiknya anda mempersiapkan diri sejak dini jenis pekerjaan atau profesi atau usaha apa yang akan anda tekuni di masa pensiun anda kelak.

Mitos #5 : Bisnis Saya yang akan Membiayai Pensiun Saya

Bagi para pengusaha, kata-kata pensiun seringkali jarang terdengar. Mereka sangat termotivasi dengan usaha yang mereka lakukan dan kesibukan menjalankan usaha membuat para pemilik bisnis seringkali tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan pensiun mereka sendiri. Pada akhirnya selalu ada resiko bagi para pemilik bisnis yang mengakibatkan mereka mau tidak mau harus meninggalkan bisnis mereka. Entah karena meninggal dini, gangguan kesehatan atau karena kondisi sudah tidak memungkinkan lagi untuk menjalankan bisnisnya. Sebuah rencana suksesi bisnis sangat penting agar akhirnya bisnis yang berjalan dapat benar-benar mensupport kehidupan masa pensiun para pemilik bisnis.

Mitos #6 : Aset Saya Sudah Mencukupi Untuk Pensiun

Menurut survey, hanya 25% dari total karyawan yang betul-betul mengerti berapa kebutuhan dana hari tua yang diperlukan untuk mempertahankan gaya hidup dan menjaga resiko kesehatan di hari tua. Jika anda belum betul-betul menghitung berapa total kebutuhan dana hari tua, sebaiknya ketika 10 tahun menjelang pensiun ada baiknya kita sudah memperhitungkan dari mana saja sumber pendapatan pensiun dan bagaimana menutupi kekurangannya jika ada.

Mitos #7 : Pendapatan Saya Sekarang Tidak Memadai Untuk Investasi Hari Tua

Alasan ini yang sering dilontarkan yang berakibat seseorang menunda untuk menabung di masa pensiun. Banyak yang berpikir bahwa investasi membutuhkan dana yang besar. Padahal sekarang banyak produk investasi yang dapat dimulai dengan biaya yang sangat murah. Mulai dari ratusan ribu per bulan atau bahkan ada yang cukup Rp 50 ribu per bulan. Tidak ada jaman yang lebih mudah untuk berinvestasi selain jaman sekarang karena begitu banyak instrumen yang dapat digunakan dengan biaya yang terjangkau.

Mitos #8 : Saya Sudah Memikirkannya

Mempersiapkan pensiun adalah persiapan jangka panjang. Memikirkan persiapan pensiun sudah satu langkah, namun memikirkan masa pensiun saja tidak cukup. Untuk menciptakan masa depan, kita perlu bertindak dan memiliki rencana. Mulai dengan pola dan gaya hidup sederhana, menciptakan surplus dan menabung. Belajar untuk mengembangkan uang dengan investasi.

Mitos #9 : Saya Siap Hidup Sederhana di Masa Pensiun

Bayangkan hal ini. Saya minta anda untuk mengurangi pengeluaran anda hingga 60% dalam bulan ini dan seterusnya. Anda pasti akan pusing memikirkan pengeluaran apa saja yang harus dipangkas agar tujuan ini bisa terwujud. Dan dampaknya adalah kenyamanan anda menjadi terganggu. Sadarilah bahwa kita terbiasa hidup dalam zona nyaman. Dan menurunkan zona nyaman ini sangat tidak mengenakkan dan sulit. Lebih baik berkorban sekarang untuk masa depan yang lebih nyaman daripada sebaliknya.

Mitos # 10 : Saya akan Mempersiapkannya Nanti Ketika Ada Surplus

Yang harus kita akui sebagai manusia adalah seringkali keputusan keuangan kita tidak rasional. Banyak keinginan dan kenyamanan yang ingin kita nikmati. Akibatnya berapapun nilai pendapatan yang diterima saat ini seringkali tidak mencukupi dan bahkan kurang. Jika kita mau mengkoreksi kembali kebutuhan kita dan memprioritaskan keuangan kita kembali, bukan tidak mungkin akhirnya kondisi keuangan kita menjadi surplus. Motivasi dari dalam diri yang kuat untuk memperbaiki keuangan dapat merubah kondisi yang tadinya defisit menjadi surplus. Dan yang penting adalah mempersiapkannya sejak dini sekarang juga. Anda bisa mencoba dengan mengurangi satu saja kebiasaan harian yang rutin dilakukan dan dapat menghemat pengeluaran anda dan menciptakan satu hobi produktif yang menghasilkan tambahan penghasilan. Dengan cara ini saya yakin anda bisa menghasilkan surplus yang selama ini hanya jadi angan-angan.

Semoga sedikit tips ini dapat bermanfaat. Be smart with your money! (BR)

Comments

Popular posts from this blog

Servo Uang

Dikutip dari catatan seorang teman (Faradhita) Tulisan ini menjelaskan mengapa merubah kebiasaan dalam berbagai bidang... baik spiritual, intelektual, emosional, kesehatan, keuangan dan relasi membutuhkan kekuatan untuk berubah. Semoga bermanfaat... Pernahkan anda ingin melakukan sesuatu tapi tidak pernah terjadi ? misalnya ingin sehat..tetapi di hadapan anda selalu makanan enak, berkolsterol dan lemak. Ingin menabung tetapi selalu ada aja penyebab uang keluar dari kantong? Itulah Servo anda... yaitu suatu proses loop tertutup untuk mengkoreksi proses secara terus menerus agar tetap dapat menuju “target” yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, peluncuran peluru kendali menerapkan teknik servomechanism, dimana ketika target telah “dikunci”, maka gerakan peluru yang mulai melenceng akan direvisi ulang sehingga kembali menuju arah semula, proses revisi ini berlangsung terus menerus, sampai dengan akhirnya peluru kendali tepat mengenai sasaran yang telah ditetapkan. Apa hubungannya dengan p

Menyusun Portofolio Investasi Pribadi

Ketika anda berinvestasi, memadukan beragam jenis kelas aset yang berbeda untuk melakukan diversifikasi dan meminimalisasi resiko selalu menjadi pertanyaan. Bagaimana proses perencanaan investasi untuk mengoptimalkan keuntungan investasi dengan resiko minimal? Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam menyusun portofolio investasi anda. Menetapkan Kebutuhan Investasi Sebelum memulai berinvestasi, kita harus menentukan dulu apa tujuan dari investasi yang kita lakukan. Tentunya kita semua sepakat.. harapan dari berinvestasi adalah sudah jelas untuk memperoleh keuntungan. Benar keuntungan investasi yang anda inginkan, namun.. keuntungan investasi seperti apa tepatnya? Secara garis besar, kita menggolongkan keuntungan investasi dalam 3 kelompok. Pertama adalah untuk memperoleh pendapatan rutin dari investasi kita, kedua untuk meningkatkan nilai aset atau yang ketiga adalah paduan antara pendapatan rutin dan sekaligus kenaikan atau pertumbuhan nilai aset. Tujuan ini akan mempengaru

Plus Minus Punya Rekening Bersama Pasangan (Joint Account)

Untuk yang sudah berkeluarga pasti pernah kepikiran bagaimana mengelola keuangan bareng pasangan. Salah satu alat yang mudah adalah membuat rekening bersama ( joint account ) pasangan. Ada 2 jenis rekening bersama yang bisa kita buat. Yaitu adalah rekening bersama dalam format " or " dan " and ". " Or " maksudnya adalah otorisasi untuk dana keluar dapat dilakukan oleh salah satu pihak saja, baik suami atau istri. Sedangan rekening bersama jenis "and" berarti untuk otorisasi transaksi rekening membutuhkan persetujuan 2 pihak yaitu suami dan istri tidak bisa salah satunya. Berikut ini adalah plus minus memiliki rekening bersama untuk yang sudah menikah.  Plus: Bisa untuk rekening penampung keperluan rumah tangga, jadi kedua pasangan bisa mengetahui kebutuhan pengeluaran rumah tangga sebulan. Saling memonitor pengeluaran rumah tangga yang sudah dan belum dikeluarkan serta pengecekan dana yang masih tersedia dari mulai awal bulan hingga akhir bu