Orang yang memiliki kecenderungan impulsive buying biasanya mengalami dorongan yang sangat kuat untuk membeli sesuatu. Dan seringkali dorongan untuk membeli ini tidak bisa dihentikan. Hal apapun dilakukan untuk mendapatkan barang yang diinginkannya meskipun dengan berhutang atau mencicil. Dan umumnya perilaku impulsive buying ini dilakukan sebagai pelampiasan dan terapi karena kelelahan, stress atau depresi atau karena desakan membeli karena sebuah situasi. Impulsive buying juga disebut sebagai unplanned buying (pembelian tanpa rencana) karena sifatnya yang tiba-tiba dan spontan. Dan impulsive buying ini dilakukan dengan mengabaikan konsekuensi-konsekuensi dari pembelian. Impulsive buying bagi pelakunya menciptakan perasaan "senang" karena pengaruh hormon endorphine yang membanjiri otak saat aktivitas berbelanja dilakukan. Rasa senang ini akhirnya akan sirna kembali meninggalkan perasaan penyesalan ataupun perasaan rendah diri yang akhirnya memicu rasa ketagihan untuk m...
"Before you plan your money, you should plan your mind" Dalam hal keuangan pribadi, banyak individu yang mengalami kesulitan dalam hal yang paling sederhana dan paling dasar. Yaitu, mengelola arus uang masuk dan keluar. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, baik itu gaya hidup yang tidak seimbang dan boros, keyakinan yang salah tentang uang dan menjadi kaya, impulsive buying, masalah hutang, membeli produk investasi yang salah, trauma keuangan dan sebagainya.