Buat Anda yang tertarik investasi di pasar modal. Kata reksadana (bukan Danareksa ya..) pasti sudah cukup sering Anda dengar sebagai salah satu instrumen investasi yang memudahkan untuk memulai berinvestasi. Untuk yang belum paham apa itu reksadana, sederhananya reksadana adalah sebuah wadah berinvestasi di pasar modal dimana para investor "menitipkan" dananya untuk kemudian dikelola oleh seorang manajer investasi untuk ditempatkan dalam efek surat berharga di pasar modal.
Dengan reksadana memungkinkan seorang investor pemula untuk mendapatkan peluang keuntungan berinvestasi di pasar modal meskipun tidak memiliki pengetahuan dan keahlian serta modal yang memadai untuk membentuk sebuah portofolio yang optimal. Mengapa? Karena dana para investor dikumpulkan menjadi satu dan ada sebuah tim pengelola investasi (yang memiliki ijin sebagai Wakil Manajer Investasi) dan memiliki keahlian serta pengalaman untuk mengelola dana tersebut. Sehingga dalam berinvestasi di reksadana investor cukup menunggu hasil dari kinerja pengelolaan Manajer Investasi tersebut. Cara mudah untuk menilai apakah sebuah perusahaan Manajemen Investasi cukup baik dalam mengelola investasi Anda adalah dengan melihat kinerja hasil pengelolaan yang umumnya tercantum dalam Fund Fact Sheet produk reksadana yang ditawarkan, tingkat pertumbuhan dana kelolaan serta kebijakan investasinya. Bingung? Tidak apa.. memang dalam berinvestasi kita tetap harus belajar karena selalu ada hubungan antara potensi keuntungan dan risiko yang ada di dalamnya.
Oke kembali kepada tujuan awal tulisan ini.. yaitu jenis-jenis reksadana. Secara umum jika Anda ingin membeli reksadana maka agen penjual reksadana akan menanyakan reksadana apakah yang ingin anda beli? Biasanya akan ada 4 pilihan reksadana untuk Anda masukkan dalam portofolio Anda yang tujuannya adalah untuk mengakomodir tingkat toleransi risiko Anda dalam berinvestasi. Pilihan reksadana itu antara lain:
Reksadana Pasar Uang
Untuk Anda yang baru mulai belajar berinvestasi dan takut rugi dalam berinvestasi di reksadana mungkin jenis reksadana ini adalah yang paling mudah dipahami. Mengapa? Karena dana investasi Anda akan ditempatkan ke instrumen utang jangka pendek di bawah 1 tahun.. dan salah satu penempatannya mungkin Anda juga sudah familiar, yaitu Sertifikat Deposito. Selain deposito reksadana pasar uang juga dapat menempatkan dana investasi Anda dalam instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi yang jatuh tempo dalam 1 tahun, Surat Pengakuan Hutang, Surat Komersial dan Surat Berharga Pasar Uang. Yang sering dipersepsikan keliru adalah ketika berinvestasi di instrumen ini orang sering mengira pasar uang adalah FOREX. Bukan yaaa.. Reksadana ini memberikan tingkat keuntungan yang paling pasti (tapi tidak dijamin) dalam berbagai kondisi ekonomi tapi juga berarti potensi keuntungannya sangat terbatas saat ekonomi sedang maju pesat.
Reksadana Pendapatan Tetap
Dalam reksadana ini dana investasi Anda mayoritas (>80%) akan ditempatkan di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi baik obligasi korporasi maupun obligasi negara. Untuk Anda yang menginginkan keuntungan lebih tinggi daripada deposito maka instrumen investasi ini sesuai untuk Anda. Cocok untuk investor konservatif dengan tujuan keuangan jangka menengah 1-3 tahun.
Reksadana Saham
Untuk investor dengan profil agresif yang menginginkan peluang keuntungan tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi maka reksadana jenis ini adalah pilihan yang sesuai. Ketika memilih reksadana jenis ini maka dana Anda akan ditempatkan dalam saham-saham pilihan sesuai dengan kebijakan investasi yang ada di dalam prospektus. Setiap reksadana saham umumnya berbeda-beda kebijakan investasinya, jika Anda masih belajar dan ingin mencoba reksadana ini ada baiknya Anda memilih reksadana yang penempatannya pada saham-saham bluechip yang umumnya memiliki ketahanan lebih baik dalam berbagai kondisi ekonomi.
Reksadana Campuran
Seperti namanya jenis reksadana ini menempatkan dana dalam paduan antara instrumen pasar uang, pendapatan tetap dan saham. Jadi bisa kebayang kan diversifikasi dari jenis reksadana ini. Umumnya jika Anda adalah tipikal investor berprofil moderat, maka reksadana ini dapat dijadikan pilihan instrumen investasi yang baik.
Kemudian selanjutnya reksadana apa yang paling baik untuk Anda pilih? Diskusikan kebutuhan reksadana dengan Konsultan Keuangan atau Agen Penjual Reksadana Anda. Lalui proses pembuatan portofolio dan pahami potensi keuntungan dan risiko dari instrumen investasi yang Anda pilih sebelum mulai berinvestasi.
Selamat berinvestasi!
Note:
Tulisan ini bukan rekomendasi atau anjuran untuk memilih suatu produk investasi. Penting bagi investor untuk memahami potensi keuntungan dan kerugian dari suatu instrumen investasi. Baca dan pahami prospektus dari sebuah produk investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Dengan reksadana memungkinkan seorang investor pemula untuk mendapatkan peluang keuntungan berinvestasi di pasar modal meskipun tidak memiliki pengetahuan dan keahlian serta modal yang memadai untuk membentuk sebuah portofolio yang optimal. Mengapa? Karena dana para investor dikumpulkan menjadi satu dan ada sebuah tim pengelola investasi (yang memiliki ijin sebagai Wakil Manajer Investasi) dan memiliki keahlian serta pengalaman untuk mengelola dana tersebut. Sehingga dalam berinvestasi di reksadana investor cukup menunggu hasil dari kinerja pengelolaan Manajer Investasi tersebut. Cara mudah untuk menilai apakah sebuah perusahaan Manajemen Investasi cukup baik dalam mengelola investasi Anda adalah dengan melihat kinerja hasil pengelolaan yang umumnya tercantum dalam Fund Fact Sheet produk reksadana yang ditawarkan, tingkat pertumbuhan dana kelolaan serta kebijakan investasinya. Bingung? Tidak apa.. memang dalam berinvestasi kita tetap harus belajar karena selalu ada hubungan antara potensi keuntungan dan risiko yang ada di dalamnya.
Oke kembali kepada tujuan awal tulisan ini.. yaitu jenis-jenis reksadana. Secara umum jika Anda ingin membeli reksadana maka agen penjual reksadana akan menanyakan reksadana apakah yang ingin anda beli? Biasanya akan ada 4 pilihan reksadana untuk Anda masukkan dalam portofolio Anda yang tujuannya adalah untuk mengakomodir tingkat toleransi risiko Anda dalam berinvestasi. Pilihan reksadana itu antara lain:
Reksadana Pasar Uang
Untuk Anda yang baru mulai belajar berinvestasi dan takut rugi dalam berinvestasi di reksadana mungkin jenis reksadana ini adalah yang paling mudah dipahami. Mengapa? Karena dana investasi Anda akan ditempatkan ke instrumen utang jangka pendek di bawah 1 tahun.. dan salah satu penempatannya mungkin Anda juga sudah familiar, yaitu Sertifikat Deposito. Selain deposito reksadana pasar uang juga dapat menempatkan dana investasi Anda dalam instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi yang jatuh tempo dalam 1 tahun, Surat Pengakuan Hutang, Surat Komersial dan Surat Berharga Pasar Uang. Yang sering dipersepsikan keliru adalah ketika berinvestasi di instrumen ini orang sering mengira pasar uang adalah FOREX. Bukan yaaa.. Reksadana ini memberikan tingkat keuntungan yang paling pasti (tapi tidak dijamin) dalam berbagai kondisi ekonomi tapi juga berarti potensi keuntungannya sangat terbatas saat ekonomi sedang maju pesat.
Reksadana Pendapatan Tetap
Dalam reksadana ini dana investasi Anda mayoritas (>80%) akan ditempatkan di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi baik obligasi korporasi maupun obligasi negara. Untuk Anda yang menginginkan keuntungan lebih tinggi daripada deposito maka instrumen investasi ini sesuai untuk Anda. Cocok untuk investor konservatif dengan tujuan keuangan jangka menengah 1-3 tahun.
Reksadana Saham
Untuk investor dengan profil agresif yang menginginkan peluang keuntungan tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi maka reksadana jenis ini adalah pilihan yang sesuai. Ketika memilih reksadana jenis ini maka dana Anda akan ditempatkan dalam saham-saham pilihan sesuai dengan kebijakan investasi yang ada di dalam prospektus. Setiap reksadana saham umumnya berbeda-beda kebijakan investasinya, jika Anda masih belajar dan ingin mencoba reksadana ini ada baiknya Anda memilih reksadana yang penempatannya pada saham-saham bluechip yang umumnya memiliki ketahanan lebih baik dalam berbagai kondisi ekonomi.
Reksadana Campuran
Seperti namanya jenis reksadana ini menempatkan dana dalam paduan antara instrumen pasar uang, pendapatan tetap dan saham. Jadi bisa kebayang kan diversifikasi dari jenis reksadana ini. Umumnya jika Anda adalah tipikal investor berprofil moderat, maka reksadana ini dapat dijadikan pilihan instrumen investasi yang baik.
Kemudian selanjutnya reksadana apa yang paling baik untuk Anda pilih? Diskusikan kebutuhan reksadana dengan Konsultan Keuangan atau Agen Penjual Reksadana Anda. Lalui proses pembuatan portofolio dan pahami potensi keuntungan dan risiko dari instrumen investasi yang Anda pilih sebelum mulai berinvestasi.
Selamat berinvestasi!
Note:
Tulisan ini bukan rekomendasi atau anjuran untuk memilih suatu produk investasi. Penting bagi investor untuk memahami potensi keuntungan dan kerugian dari suatu instrumen investasi. Baca dan pahami prospektus dari sebuah produk investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Comments
Post a Comment