Skip to main content

Financial Quick Tips: 4 Tipe Reksadana untuk Investasi

Buat Anda yang tertarik investasi di pasar modal. Kata reksadana (bukan Danareksa ya..) pasti sudah cukup sering Anda dengar sebagai salah satu instrumen investasi yang memudahkan untuk memulai berinvestasi. Untuk yang belum paham apa itu reksadana, sederhananya reksadana adalah sebuah wadah berinvestasi di pasar modal dimana para investor "menitipkan" dananya untuk kemudian dikelola oleh seorang manajer investasi untuk ditempatkan dalam efek surat berharga di pasar modal.

Dengan reksadana memungkinkan seorang investor pemula untuk mendapatkan peluang keuntungan berinvestasi di pasar modal meskipun tidak memiliki pengetahuan dan keahlian serta modal yang memadai untuk membentuk sebuah portofolio yang optimal. Mengapa? Karena dana para investor dikumpulkan menjadi satu dan ada sebuah tim pengelola investasi (yang memiliki ijin sebagai Wakil Manajer Investasi) dan memiliki keahlian serta pengalaman untuk mengelola dana tersebut. Sehingga dalam berinvestasi di reksadana investor cukup menunggu hasil dari kinerja pengelolaan Manajer Investasi tersebut. Cara mudah untuk menilai apakah sebuah perusahaan Manajemen Investasi cukup baik dalam mengelola investasi Anda adalah dengan melihat kinerja hasil pengelolaan yang umumnya tercantum dalam Fund Fact Sheet produk reksadana yang ditawarkan, tingkat pertumbuhan dana kelolaan serta kebijakan investasinya. Bingung? Tidak apa.. memang dalam berinvestasi kita tetap harus belajar karena selalu ada hubungan antara potensi keuntungan dan risiko yang ada di dalamnya.

Oke kembali kepada tujuan awal tulisan ini.. yaitu jenis-jenis reksadana. Secara umum jika Anda ingin membeli reksadana maka agen penjual reksadana akan menanyakan reksadana apakah yang ingin anda beli? Biasanya akan ada 4 pilihan reksadana untuk Anda masukkan dalam portofolio Anda yang tujuannya adalah untuk mengakomodir tingkat toleransi risiko Anda dalam berinvestasi. Pilihan reksadana itu antara lain:

Reksadana Pasar Uang

Untuk Anda yang baru mulai belajar berinvestasi dan takut rugi dalam berinvestasi di reksadana mungkin jenis reksadana ini adalah yang paling mudah dipahami. Mengapa? Karena dana investasi Anda akan ditempatkan ke instrumen utang jangka pendek di bawah 1 tahun.. dan salah satu penempatannya mungkin Anda juga sudah familiar, yaitu Sertifikat Deposito. Selain deposito reksadana pasar uang juga dapat menempatkan dana investasi Anda dalam instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi yang jatuh tempo dalam 1 tahun, Surat Pengakuan Hutang, Surat Komersial dan Surat Berharga Pasar Uang. Yang sering dipersepsikan keliru adalah ketika berinvestasi di instrumen ini orang sering mengira pasar uang adalah FOREX. Bukan yaaa.. Reksadana ini memberikan tingkat keuntungan yang paling pasti (tapi tidak dijamin) dalam berbagai kondisi ekonomi tapi juga berarti potensi keuntungannya sangat terbatas saat ekonomi sedang maju pesat.

Reksadana Pendapatan Tetap

Dalam reksadana ini dana investasi Anda mayoritas (>80%) akan ditempatkan di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi baik obligasi korporasi maupun obligasi negara. Untuk Anda yang menginginkan keuntungan lebih tinggi daripada deposito maka instrumen investasi ini sesuai untuk Anda. Cocok untuk investor konservatif dengan tujuan keuangan jangka menengah 1-3 tahun.

Reksadana Saham

Untuk investor dengan profil agresif yang menginginkan peluang keuntungan tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi maka reksadana jenis ini adalah pilihan yang sesuai. Ketika memilih reksadana jenis ini maka dana Anda akan ditempatkan dalam saham-saham pilihan sesuai dengan kebijakan investasi yang ada di dalam prospektus. Setiap reksadana saham umumnya berbeda-beda kebijakan investasinya, jika Anda masih belajar dan ingin mencoba reksadana ini ada baiknya Anda memilih reksadana yang penempatannya pada saham-saham bluechip yang umumnya memiliki ketahanan lebih baik dalam berbagai kondisi ekonomi.

Reksadana Campuran

Seperti namanya jenis reksadana ini menempatkan dana dalam paduan antara instrumen pasar uang, pendapatan tetap dan saham. Jadi bisa kebayang kan diversifikasi dari jenis reksadana ini. Umumnya jika Anda adalah tipikal investor berprofil moderat, maka reksadana ini dapat dijadikan pilihan instrumen investasi yang baik.

Kemudian selanjutnya reksadana apa yang paling baik untuk Anda pilih? Diskusikan kebutuhan reksadana dengan Konsultan Keuangan atau Agen Penjual Reksadana Anda. Lalui proses pembuatan portofolio dan pahami potensi keuntungan dan risiko dari instrumen investasi yang Anda pilih sebelum mulai berinvestasi.

Selamat berinvestasi!

Note:

Tulisan ini bukan rekomendasi atau anjuran untuk memilih suatu produk investasi. Penting bagi investor untuk memahami potensi keuntungan dan kerugian dari suatu instrumen investasi. Baca dan pahami prospektus dari sebuah produk investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
 

   

Comments

Popular posts from this blog

50 Cara Menghemat Pengeluaran

Berhemat adalah salah satu cara untuk menciptakan surplus yang paling mudah dan cepat dilakukan. Berhemat tidak sama dengan kikir atau pelit. Berhemat adalah mengefektifkan pengeluaran agar tidak mubazir dalam penggunaannya. Dengan berhemat kita dapat mewujudkan masa depan seperti membiayai pendidikan anak, membeli rumah idaman, mewujudkan kualitas kehidupan di hari tua yang lebih baik, berinvestasi dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa teknik berhemat yang bisa dilakukan untuk menekan pengeluaran dan menciptakan surplus dalam keuangan kita. 1 Mengurangi Makan di Luar Apakah anda termasuk orang yang sering makan di luar ketika jam makan siang kantor? Atau Anda sering membuat janji temu di luar bersama kolega, rekan bisnis atau teman? Dengan mengelola pengeluaran makan siang saja anda bisa berhemat sangat banyak. Saat ini pengeluaran untuk makan siang bisa mencapai Rp 35 - 50 ribu untuk sekali makan di kafe atau resto atau bahkan lebih. Membawa bekal dari rumah ...

Menyusun Portofolio Investasi Pribadi

Ketika anda berinvestasi, memadukan beragam jenis kelas aset yang berbeda untuk melakukan diversifikasi dan meminimalisasi resiko selalu menjadi pertanyaan. Bagaimana proses perencanaan investasi untuk mengoptimalkan keuntungan investasi dengan resiko minimal? Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam menyusun portofolio investasi anda. Menetapkan Kebutuhan Investasi Sebelum memulai berinvestasi, kita harus menentukan dulu apa tujuan dari investasi yang kita lakukan. Tentunya kita semua sepakat.. harapan dari berinvestasi adalah sudah jelas untuk memperoleh keuntungan. Benar keuntungan investasi yang anda inginkan, namun.. keuntungan investasi seperti apa tepatnya? Secara garis besar, kita menggolongkan keuntungan investasi dalam 3 kelompok. Pertama adalah untuk memperoleh pendapatan rutin dari investasi kita, kedua untuk meningkatkan nilai aset atau yang ketiga adalah paduan antara pendapatan rutin dan sekaligus kenaikan atau pertumbuhan nilai aset. Tujuan ini akan mempengaru...

Tips Mengelola Uang THR Agar Tidak Sia-sia

Tidak lama lagi uang THR akan dibagikan. Saat-saat yang ditunggu oleh kebanyakan karyawan sebagai tambahan penghasilan di hari raya Lebaran. Tujuan utama dari pemberian uang THR adalah tentunya untuk konsumsi, jadi sah-sah saja jika uang THR ini dibelanjakan. Namun, jika ternyata uang THR kita lebih dari cukup tentunya sayang jika hanya digunakan untuk konsumsi semata. Bagaimana cara mengalokasikannya agar uang THR tidak terbuang sia-sia? Pengeluaran Rutin Hari Raya Lihat pola pengeluaran hari raya anda di tahun-tahun sebelumnya. Pengeluaran apa saja yang terjadi? Apakah anda berencana untuk mudik Lebaran? Berapa biaya yang umumnya dikeluarkan? Uang THR dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran ini seperti misalnya membeli baju baru untuk keluarga, memberikan THR bagi asisten rumah tangga dan uang saku untuk mudik dan sebagainya. Amal Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban yang harus dikeluarkan di saat Lebaran. Uang THR dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban i...