Skip to main content

Merencanakan Keuangan Sendiri

Melakukan rencana keuangan sendiri? Kenapa tidak...

Saya sering mendapat pertanyaan apakah rencana keuangan selalu harus dilakukan atau dibantu oleh seorang perencana keuangan profesional? Saya jawab tidak selalu. Anda boleh melakukan rencana keuangan sendiri karena anda adalah orang yang paling memiliki keterikatan secara emosional dengan uang anda, bukan si konsultan, bukan tenaga pemasaran, bukan seorang analis.. ya intinya bukan orang lain. Anda yang memeras keringat dan memperoleh uang itu, sehingga sebenarnya yang paling punya kepentingan utama untuk merencanakan keuangan adalah diri anda sendiri.

Pertanyaan yang lebih tepat mungkin adalah.. sebaiknya kapan saya melakukan rencana keuangan saya sendiri? Pertanyaan ini jauh lebih penting daripada siapa yang melakukan rencana keuangan anda. Idealnya, seseorang melakukan rencana keuangan sejak memiliki atau memperoleh uang. Baik itu secara reguler maupun uang yang diperoleh secara insidental (tak terduga seperti uang lebaran, warisan dan sebagainya). Sejak kapankah itu? Sejak dini, bahkan sejak kecil bisa dimulai pendidikan tentang merencanakan keuangan sederhana. Hal ini bisa dimulai sejak seorang anak menerima uang saku (perhatikan saya menghindari kata-kata uang jajan :D).

Kebanyakan anak hanya dididik untuk menyisihkan uang saku untuk ditabung, dan kemudian tabungannya digunakan untuk membeli barang-barang yang bersifat konsumtif. Padahal dari uang saku tersebut, seorang anak bisa mendapat banyak pesan moral dan pendidikan keuangan penting serta kebiasaan yang jauh lebih baik untuk masa depannya. Misalnya alokasi pengeluaran, arahkan seorang anak ketika menerima uang saku agar menempatkannya dalam 3 pos pengeluaran (tidak terlalu banyak agar anak bisa dengan mudah melakukannya). Yaitu, untuk sedekah, untuk kebutuhan di sekolah (makan dan minum) dan untuk tabungan. Dari sini seorang anak sudah dibiasakan untuk berbagi, melakukan prioritas dan menunda kesenangan. Menarik?

Kemudian bagaimana seandainya anda adalah seorang lajang yang bekerja? Berikut adalah rencana keuangan yang bisa dilakukan oleh anda yang masuk dalam kategori berikut:
  1. Bisa dimulai dengan minimal melakukan seperti anak tadi. Mengalokasikan pengeluaran. Menempatkan kemana uang dibelanjakan dalam kurun waktu tertentu, misalnya sebulan.Alokasikan pengeluaran berdasarkan prioritas dari yang pokok, penting dan baru kebutuhan lain-lain
  2. Mulai merencanakan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang (seperti merencanakan kebutuhan sejumlah dana darurat, persiapan menikah dan yang paling panjang mempersiapkan dana pensiun)
  3. Mempersiapkan asuransi sendiri, untuk kebutuhan perlindungan terutama sekali kesehatan. Bersyukur jika di tempat anda bekerja sudah memiliki program perlindungan ini
  4. Merencanakan untuk mempertahankan dan meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan skill atau keahlian penting yang sesuai dengan kompetensi serta meningkatkan kualitas diri.
Hal-hal ini bisa anda lakukan sendiri dan anda pelajari dari buku-buku, literatur, internet dan sebagainya. Kembangkan kecerdasan finansial anda sejak dini agar anda mandiri secara finansial.

Comments

Popular posts from this blog

Servo Uang

Dikutip dari catatan seorang teman (Faradhita) Tulisan ini menjelaskan mengapa merubah kebiasaan dalam berbagai bidang... baik spiritual, intelektual, emosional, kesehatan, keuangan dan relasi membutuhkan kekuatan untuk berubah. Semoga bermanfaat... Pernahkan anda ingin melakukan sesuatu tapi tidak pernah terjadi ? misalnya ingin sehat..tetapi di hadapan anda selalu makanan enak, berkolsterol dan lemak. Ingin menabung tetapi selalu ada aja penyebab uang keluar dari kantong? Itulah Servo anda... yaitu suatu proses loop tertutup untuk mengkoreksi proses secara terus menerus agar tetap dapat menuju “target” yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, peluncuran peluru kendali menerapkan teknik servomechanism, dimana ketika target telah “dikunci”, maka gerakan peluru yang mulai melenceng akan direvisi ulang sehingga kembali menuju arah semula, proses revisi ini berlangsung terus menerus, sampai dengan akhirnya peluru kendali tepat mengenai sasaran yang telah ditetapkan. Apa hubungannya dengan p

Menyusun Portofolio Investasi Pribadi

Ketika anda berinvestasi, memadukan beragam jenis kelas aset yang berbeda untuk melakukan diversifikasi dan meminimalisasi resiko selalu menjadi pertanyaan. Bagaimana proses perencanaan investasi untuk mengoptimalkan keuntungan investasi dengan resiko minimal? Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam menyusun portofolio investasi anda. Menetapkan Kebutuhan Investasi Sebelum memulai berinvestasi, kita harus menentukan dulu apa tujuan dari investasi yang kita lakukan. Tentunya kita semua sepakat.. harapan dari berinvestasi adalah sudah jelas untuk memperoleh keuntungan. Benar keuntungan investasi yang anda inginkan, namun.. keuntungan investasi seperti apa tepatnya? Secara garis besar, kita menggolongkan keuntungan investasi dalam 3 kelompok. Pertama adalah untuk memperoleh pendapatan rutin dari investasi kita, kedua untuk meningkatkan nilai aset atau yang ketiga adalah paduan antara pendapatan rutin dan sekaligus kenaikan atau pertumbuhan nilai aset. Tujuan ini akan mempengaru

50 Cara Menghemat Pengeluaran

Berhemat adalah salah satu cara untuk menciptakan surplus yang paling mudah dan cepat dilakukan. Berhemat tidak sama dengan kikir atau pelit. Berhemat adalah mengefektifkan pengeluaran agar tidak mubazir dalam penggunaannya. Dengan berhemat kita dapat mewujudkan masa depan seperti membiayai pendidikan anak, membeli rumah idaman, mewujudkan kualitas kehidupan di hari tua yang lebih baik, berinvestasi dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa teknik berhemat yang bisa dilakukan untuk menekan pengeluaran dan menciptakan surplus dalam keuangan kita. 1 Mengurangi Makan di Luar Apakah anda termasuk orang yang sering makan di luar ketika jam makan siang kantor? Atau Anda sering membuat janji temu di luar bersama kolega, rekan bisnis atau teman? Dengan mengelola pengeluaran makan siang saja anda bisa berhemat sangat banyak. Saat ini pengeluaran untuk makan siang bisa mencapai Rp 35 - 50 ribu untuk sekali makan di kafe atau resto atau bahkan lebih. Membawa bekal dari rumah