Tidak lama lagi, kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bagi umat Islam, bulan-bulan ini adalah salah satu bulan krusial dalam hal keuangan. Pola pengeluaran akan cenderung mengalami penyesuaian selama Ramadhan, baik sebelum maupuan sesudah selesai Ramadhan. Bagaimana kita menyikapi pola pengeluaran memasuki bulan Ramadhan? Berikut tips singkat bagi anda..
- Persiapkan anggaran belanja selama Ramadhan dengan baik dan detil. Jika anda sudah terbiasa dengan melakukan pencatatan pengeluaran, maka hal ini tidak akan terlalu banyak menyita waktu dan energi anda. Namun, bagi anda yang belum terbiasa maka sekarang adalah saatnya memulai. Perhatikan pos biaya yang mungkin mengalami penurunan, terutama pengeluaran harian. Untuk pengeluaran pribadi, pengeluaran makan di luar kemungkinan besar mengalami penurunan. Tentunya ini dapat menambah cashflow kita, namun ada pengeluaran yang meningkat atau mungkin pos yang di bulan-bulan biasa umumnya tidak ada muncul di bulan Ramadhan ini, misalnya pengeluaran untuk zakat fitrah, persiapan pulang ke kampung halaman, membeli pakaian Lebaran, atau mungkin pengeluaran untuk bingkisan Lebaran dan THR untuk asisten rumah tangga.
- Identifikasi pemasukan selama bulan Ramadhan. Jika anda karyawan, kemungkinan besar anda akan memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai tambahan pemasukan dari biasanya. Adanya THR ini akan melonggarkan kondisi keuangan anda. Bijak-bijaklah menggunakannya sesuai dengan prioritas kebutuhan anda selama bulan Ramadhan. Untuk yang berbisnis sendiri, coba cek pemasukan anda di bulan Ramadhan. Apakah ada fluktuasi pemasukan? Lebih kecil atau lebih besar? Dengan identifikasi kita bisa mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum pengeluaran itu tiba.
- Sesuaikan rencana dengan kapasitas keuangan. Setelah menghitung semuanya dan memperkirakan biaya yang akan muncul. Sesuaikan rencana anda dengan kapasitas keuangan yang dimiliki. Sesuaikan prioritas dan kebutuhan. Jika kondisi keuangan cocok dengan rencana pengeluaran yang akan mungkin terjadi, silahkan lanjutkan. Namun jika ternyata kondisinya kurang bisa mendukung pengeluaran, maka kita juga harus fleksibel dalam mengatur rencana. Jika mungkin ada pos yang bisa dihilangkan atau dikurangi dan memang harus dilakukan, sebaiknya didiskusikan bersama pasangan. Jangan sampai pengeluaran Hari Raya membuat kita menjadi besar pasak daripada tiang dan untuk menghindari berhutang untuk menutupi pengeluaran Hari Raya.
- Jika anda akhirnya terpaksa harus berhutang untuk menutupi pengeluaran, maka sebaiknya pengeluaran itu hanya untuk menutupi kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa dihindari. Prioritas pelunasannya di bulan-bulan berikutnya harus dilakukan, karena umumnya dana yang digunakan untuk menutupi biaya ini adalah bersumber dari hutang konsumtif yang berbunga tinggi. Rencanakan untuk melunasinya maksimal 3 bulan setelah Hari Raya agar tidak berkepanjangan.
- Kembali kepada filosofi keuangan yang paling dasar, dahulukan yang prioritas dan jangan besar pasak daripada tiang. Berhati-hati dengan pengeluaran yang tidak terencana, disiplinkan diri anda terhadap pengeluaran Hari Raya, karena setelah itu mungkin masih ada pengeluaran lainnya yang sudah terjadwal di bulan-bulan berikutnya. Coba cek jadwal pembayaran pajak kendaraan anda, biaya sekolah anak atau iuran premi asuransi. Dengan memperhatikan jadwal ini maka anda akan lebih seksama dalam mengatur pengeluaran.
Selamat memasuki bulan Ramadhan. Be Smart With Your Money! (BR)
Comments
Post a Comment